Selasa, 05 Juni 2012
Minggu, 22 April 2012
Pendaftaran MABUR.COM
Rabu, 07 Maret 2012
Boyband Jadi Penyemangat
Industri musik Indonesia saat ini dipenuhi dengan maraknya boyband dan girlband. Saat marak boyband dan girlband baru bermunculan mewarnai pentas. Lantas bagaimana nasib para band atau musisi lainnya.
Di tengah gencarnya deman boy/girlband para solois atau band masih tetap eksis dalam berkarya. Salah satunya adalah dMasiv yang akan meluncurkan album terbarunya pada bulan Februari nanti.
Frontman dMasiv, Ryan mengatakan bahwa demam boy/gorlband yang melanda tak menyurutkan langkah dMasiv untuk berkarya. Dengan adanya fenomena ini dijadikan d Masivsebagai penyemangat dalam membuat karya.
"Persaingan secara sehat ada, d Masiv jadi penyemangat itu harus bisa lebih baik, fenomena boysband dan girlband di Indonesia itu penyemangat, yang penting karya," ujarnya. Industri yang berpihak kepada boyband dan girlband juga tak membuat gentar dMasiv. Mereka mengaku mempunyai strategi untuk menyiasati. "Pasti ada biar tetap eksis, karya dan promosi yang bagus, berharap seperti album pertama dan kedua," tukasnya saat dijumpai di RCTI, Jakarta Barat, Selasa
Pemesanan CD
Mau jadi orang pertama yang punya album ke-3 d'Masiv???
Untuk kalian yang suka sama lagu d'Masiv, kalian sudah bisa memesan "Special Packaging" album terbaru dari d'Masiv (Edisi Terbatas), Buruan pesan!!! Pemesanan Hanya Pada Tanggal 16-02-2012 Sampai Tanggal 20-02-2012
Untuk kalian yang suka sama lagu d'Masiv, kalian sudah bisa memesan "Special Packaging" album terbaru dari d'Masiv (Edisi Terbatas), Buruan pesan!!! Pemesanan Hanya Pada Tanggal 16-02-2012 Sampai Tanggal 20-02-2012
Pemenang Masivers Award
Akhirnya keputusan sudah di ambil dan di tetapkan siapa saja yang mendapatkan Masivers Award. Hasil keputusan adalah real dari beberapa data yang masuk ke d'Masiv, seleksi bertahap di lakukan untuk benar-benar menentukan siapa yang layak dan menyandang gelar dari beberapa nominasi Masivers Award.
Pemenang Masivers Award
ENO ( MASKARA ) | MASIVERS Paling Setia |
HENDRA ( GORONTALO ) | MASIVERS Paling Rajin |
MASIVERS MAKASAR | MASIVERS Paling Kompak |
DAFA ( CILEDUG ) | MASIVERS Paling Ekspresif |
ICCA ( CILEDUG ) | MASIVERS Paling RBT |
ANDRUL | MASIVERS Paling Lengkap |
DIK-DIK ( SUMEDANG ) | MASIVERS Paling d'Masiv |
PEPPY ( JAMBI ) | MASIVERS Paling Senior |
MIRA ( MASKARA ) | MASIVERS Paling Junior |
Selamat Kepada Semua Para Pemenang, Bagi yang belum beruntung jangan kecewa yah, Dan tetap setia kepada d'Masiv.
Proses Pengiriman CD Special Packaging
Tanggal terakhir pemesanan sudah lewat, saat nya team merchandise bersibuk-sibuk ria untuk packing ribuan CD untuk di kirim ke berbagai daerah di seluruh NUSANTARA. Wah ga kebayangkan ribuan cd dikirim serempak. Sebelum CD di packing sebelum nya di tandatangani terlebih dahulu oleh semua personil d'Masiv, banyak nya CD tidak buat mereka lelah atau cape justru malah tambah semangat untuk tanda tangani ribuan CD tersebut. "AYooo Mana Lagi CD nya ,,, Semangat ... Semangat" Teriak Rian Saking bersemangatnya.
"Ribuan CD malah buat kami semangat tandatangani nya, Soalnya sekarang ini antusia seseorang untuk beli Original CD agak susah, jadi ini adalah anugrah bagi kami di ALbum 3 ini, pokoknya SEMANGAT ... "Tambah Rama. Wow mereka benar-benar semangat waktu penandatangan CD.
CD ini nanti nya akan di kirim ke seluruh Nusantara secara serempak. Jadi buat para masivers di harap bersabar yah karena banyak nya pemesanan CD dan proses packing yang begitu banyak. Team merchandise akan berusaha secepat dan sebaik mungkin untuk kalian .
Sumber : www.dmasivonline.com
Paket Special Packaging Album Persiapan
Proses pengiriman sedang berlangsung, pasti kalian yang sudah pesan dan transfer penasaran yah menunggu dan sudah tidak sabar ingin mendapatkannya. Ya jelas sekali karena di Album Special Packaging ini berbeda dengan Cd yang di jual di pasaran, hhhmmm.... Apa si yang membuat berbeda dengan pasaran,.
Cd dengan Hardcover
Cd di tandatangani oleh Personil d'Masiv Langsung
Mendapatkan Stiker Sablon
Mendapatkan Stiker Cutting
Untuk lebih jelasnya yang kalian dapatkan nanti nya sewaktu penerimaan CD seperti gambar ini
Proses pengiriman sedang berlangsung, pasti kalian yang sudah pesan dan transfer penasaran yah menunggu dan sudah tidak sabar ingin mendapatkannya. Ya jelas sekali karena di Album Special Packaging ini berbeda dengan Cd yang di jual di pasaran, hhhmmm.... Apa si yang membuat berbeda dengan pasaran,.
- Cd dengan Hardcover
- Cd di tandatangani oleh Personil d'Masiv Langsung
- Mendapatkan Stiker Sablon
- Mendapatkan Stiker Cutting
Untuk lebih jelasnya yang kalian dapatkan nanti nya sewaktu penerimaan CD seperti gambar ini
Sumber : http://www.dmasivonline.com
Minggu, 12 Februari 2012
Tak Hapal Lagu God Bless, Heydi Ibrahim Tempuh Cara Ini
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Heydi Ibrahim, vokalis Power Slaves itu, menulis lirik lagu milik God Bless berjudul Pemburu Ilusi di tangan kirinya. Ia sengaja menuliskannya di tangan kiri dengan spidol, karena memang belum menghapal lirik lagu tersebut.
Namun, ia dan bandnya harus tampil membawakan lagu itu dalam acara penggalangan dana pengobatan untuk Donny Fattah, basis God Bless, band rock legendaris Indonesia. Acara bertajuk Dari Musisi untuk Musisi itu, berlangsung di Cafe Rolling Stone, Jalan Ampera, Jakarta Selatan.
Maklum, Heydi mengaku agak kesulitan menghapal karena belum pernah mendengar lagu itu sebelumnya. Makanya, ia masih sangat asing dengan lagu tersebut. Berbeda dengan Semut Hitam atau Srigala Jalanan , yang acapkali diputar di radio-radio di zamannya itu.
"Soalnya, aku pernah nggak pernah tahu," ucapnya, saat ditemui di Cafe Rolling Stone, di Jalan Ampera, Jakarta Selatan. Karena lirik lagu itu, tato di tangan kirinya jadi kelihatan lebih ramai.
Malam itu, puluhan musisi dari tiga generasi berkumpul di sana. Sebut saja Yockie Suryo Prayogo, Iwan Fals, Oddie Agam, Eet Sjahrani (Edane), D'Masiv, Geisha, Elpamas, Oppie Andaresta, Seven Years Latter bersama Doddy Katamsi, Bangkit Sanjaya, Raksasa, Gigi, Piyu 'Padi', Bagus (Netral), Iwang Noorsaid, Ervin (Edane), dan masih banyak lagi.
Diakuinya lagu itu bukan pilihannya. Tiba-tiba, ia dan bandnya diminta menyanyikan lagu yang liriknya menggetarkan itu. Tak mau banyak cingcong, ia dan bandnya langsung berlatih selama tiga hari sebagai persiapan acara penggalangan dana tersebut.
Heydi memang cuek. Ia tidak mau ambil pusing apalagi sampai mengeluh karena kesulitan menghapal lagu Pemburu Ilusi itu. "Kena keringat, nanti juga hilang," ucapnya enteng.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh- Terjun ke Dunia Politik? No Way, It’s Very Complicat
Kabarnya Bapak suka banget dengerin lagu-lagu band D’Masiv ya? Iya. Ha ha ha. Saya suka sekali dengan lagu-lagu mereka, apalagi yang berjudul Syukuri Apa Yang Ada. Saya suka lagu yang bisa menyentuh.Saya bukan seniman,tapi saya bisa merasakan energi sebuah lagu karena banyak sekali lagu yang enak, tapi tidak masuk di hati. Ada lagu yang bisa masuk ke perasaan, menyentuh, hingga bisa mengingatkan kita dan memotivasi. Prinsipnya, memang tidak ada hidup yang tanpa persoalan. Selain D’Masiv, saya juga suka lagu dari The Mercy yang judulnya Ayah dan lagu Ku Yakin Sampai di Sana milik Rio Febrian.
Kapan Bapak bisa menikmati mendengarkan lagu-lagu bagus?
Kapan saja. Biasanya kalau sedang membaca. Saya suka membaca buku-buku tasawuf dan pengembangan SDM (sumber daya manusia) sebagai hobi. Saya orang yang sangat menikmati hidup. Makanya, saya juga senang makan. Kalau pulang kampung ke Surabaya, selain silaturahmi dengan Emak saya, saya juga menyempatkan diri cari sarapan, makan siang,dan makan malam di luar. Dari soto ayam hingga soto jeroan dan sate kerang saya makan.Ayam goreng, kambing guling, rujak, dan duren, saya sangat menikmatinya. Tidak ada makanan yang saya pantang.Namun, intinya adalah jangan makan sesuatu yang berlebihan.
Kapan Bapak bisa menikmati mendengarkan lagu-lagu bagus?
Kapan saja. Biasanya kalau sedang membaca. Saya suka membaca buku-buku tasawuf dan pengembangan SDM (sumber daya manusia) sebagai hobi. Saya orang yang sangat menikmati hidup. Makanya, saya juga senang makan. Kalau pulang kampung ke Surabaya, selain silaturahmi dengan Emak saya, saya juga menyempatkan diri cari sarapan, makan siang,dan makan malam di luar. Dari soto ayam hingga soto jeroan dan sate kerang saya makan.Ayam goreng, kambing guling, rujak, dan duren, saya sangat menikmatinya. Tidak ada makanan yang saya pantang.Namun, intinya adalah jangan makan sesuatu yang berlebihan.
Musisi Tiga Generasi Berkumpul Untuk Donny Fattah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Musisi dari tiga generasi berkumpul di Cafe Roling Stones, di Jalan Ampera, Jakarta Selatan. Mereka berkumpul sebagai bentuk solidaritas terhadap Donny Fattah, basis God Bless, band rock legendaris Indonesia, yang sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat gangguan jantung. Acara itu, bertajuk 'Dari Musisi untuk Musisi'.
Melalui acara itu, mereka menggalang dana untuk pengobatan Donny melalui pertunjukan musik. Sama sekali tidak ada sekat. Musisi tua dan muda berbaur. Mereka beraksi di atas panggung secara bergiliran.
Yang tampil sebut saja, musisi seperti Yockie Suryo Prayogo, Iwan Fals, Oddie Agam, Eet Sjahrani (Edane), D'Masiv, Geisha, Elpamas, Oppie Andaresta, Seven Years Latter bersama Doddy Katamsi, Bangkit Sanjaya, Raksasa, Gigi, Piyu 'Padi', Bagus (Netral), Iwang Noorsaid, Power Slaves, Ervin (Edane), dan masih banyak lagi.
Sebagian besar di antara musisi tersebut membawakan nomor lawas milik God Bless sebagai bentuk penghormatan, di antaranya Semut Hitam, Pemburu Ilusi, Bis Kota, dan Huma di Atas Bukit. Malam itu, hawa dingin yang merasuk setelah Jakarta diguyur hujan seketika memanas. Raungan distorsi membahana.
Namun, ada pula musisi yang membawakan lagunya sendiri. Oddie Agam contohnya. Ia membawakan lagu Antara Anyer dan Jakarta. Meski bukan musik rock para penonton sangat antusias. Apalagi saat lirik lagu terakhis diganti dengan bait berbeda, "antara kita dan Donny Fattah." Penonton bertepuk tangan.
Sebelumnya, Iwan Fals juga unjuk kebolehan di atas panggung. Ia menyanyikan lagu berjudul 'Lekas Sembuh'. Lagu itu memang sengaja dinyanyikannya sebagai harapan supaya Donny lekas sembuh dari penyakitnya. Iwan memang punya kedekatan emosional dengan Donny. "Saya kalau di deket dia merasa tenang. Karena dia orangnya tenang," ucap Iwan.
Acara itu dipandu oleh bekas penyiar radio kondang Sys NS. Pun disiarkan secara langsung di TV ONE melalui tayangan bertajuk Radio Show hingga pukul 02.30 WIB. Menurut Sys, meskipun Donny Fattah terbaring sakit, ternyata tetap membawa hikmah, dengan berkumpulnya musisi Indonesia lintas generasi.
Malam itu, dana untuk pengobatan Donny Fattah kemudian terkumpul duit sekitar Rp 125 juta. Hal itu diungkapkan oleh Andre Sumual, salah satu panitia acara itu.
Momo Geisha sangat mengharapkan Donny Fattah lekas sembuh. Sebagai junior, ia dan teman-temannya ingin kembali melihat Donny kembali naik panggung bersama Godbless. "Lekas sembuh om Donny. mudah-mudahan dengan support dari kita, om Donny punya semangat untuk sembuh, dan eksis lagi. Om donny harus kuat dan sehat," seru Momo.
Minggu, 05 Februari 2012
Rian d'Masiv Bangga jadi Orang Indonesia
Kesibukan menjadi bagian dari band yang tengah naik daun ternyata tak membuat Rian dan para personil D'Masiv lupa meluangkan waktu senggangnya, berwisata di setiap kota yang mereka singgahi.
"Setiap kali kami ke luar kota, selalu tertarik mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Kalau memang ada waktu, kami selalu sempatkan berwisata ke tempat-tempat seperti itu," kata Rian Ekky Pradipta, vokalis D'Masiv disela-sela mengisi acara Jababeka International Cultural Festival, beberapa waktu lalu.
Pengalaman melakukan tur luar kota memberikan kesempatan Rian melihat sekaligus menikmati langsung keindahan alam dan berbagai destinasi wisata di Indonesia.
"Kita bersyukur jadi orang Indonesia, karena Indonesia itu tenyata begitu kaya. D'Masiv belum lama ini ke wilayah Timur Indonesia, kami main di Fakfak Papua Barat. Di sana, kami disuguhi laut hijau yang begitu bersih. Saya yakin, masih banyak daerah lain di Indonesia dengan pemandarigan yang indah seperti itu," ujar Rian.
Menurutnya, Keindahan alam yang dimiliki Indonesia merupakan modal besar bagi pengembangan pariwisata. "Obyek wisata di Indonesia sangat memenuhi syarat menjadi destinasi bertaraf internasional," kata dia, yang sangat bangga menjadi orang Indonesia.
"Kita harus memberitahukan kepada orang lain tentang keindahan dan kekayaan yang kita miliki ini," ujarnya.
Industri pariwisata pun harus tetap menjaga kondisi alam dan memperhatikan kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan tempat wisata adalah harga mutlak, menurut Rian, karena akan memberikan kenyamanan untuk setiap pengunjungnya.
d'Masiv Mandi Lumpur Bareng Kerbau
Liputan6.com, Sumbawa: Band D'Masiv belum lama ini menggelar konser sekaligus jalan-jalan seru di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Menurut vokalis D'Masiv Ryan, kepergian mereka ke Sumbawa adalah kali pertama.
"Ini pertama kalinya kita ke Sumbawa, ada keyboardis kita yang aseli Sumbawa, jadi kita mengunjungi tanah kelahirannya," ujar Ryan di tayangan Status Selebritis di SCTV, Sabtu (28/1).
Selama di Sumbawa, Ryan menikmati pengalaman seru, salah satunya adalah ikut bermain di permainan tradisional karapan kerbau. Tak hanya Ryan, seluruh personel D'Masiv lainnya juga menjajal permainan tersebut. Tak sedikit dari mereka yang terjatuh dari pijakan yang ditarik dua ekor kerbau dan tercebur lumpur hingga baju dan tubuh kotor semua.
Setelah itu, Ryan cs menuju sebuah sumur tanah yang mengeluarkan mata air asli untuk membersihkan badannya. "Ini airnya asli natural, sama seperti lagu D'Masiv di album ketiga nanti judulnya Natural," ucap Ryan sembari promosi.
Usai berkubang di lumpur bersama kerbau, kelima personel D'Masiv kemudian menuju lokasi acara untuk tampil menghibur ribuan penggemarnya di sana
"Ini pertama kalinya kita ke Sumbawa, ada keyboardis kita yang aseli Sumbawa, jadi kita mengunjungi tanah kelahirannya," ujar Ryan di tayangan Status Selebritis di SCTV, Sabtu (28/1).
Selama di Sumbawa, Ryan menikmati pengalaman seru, salah satunya adalah ikut bermain di permainan tradisional karapan kerbau. Tak hanya Ryan, seluruh personel D'Masiv lainnya juga menjajal permainan tersebut. Tak sedikit dari mereka yang terjatuh dari pijakan yang ditarik dua ekor kerbau dan tercebur lumpur hingga baju dan tubuh kotor semua.
Setelah itu, Ryan cs menuju sebuah sumur tanah yang mengeluarkan mata air asli untuk membersihkan badannya. "Ini airnya asli natural, sama seperti lagu D'Masiv di album ketiga nanti judulnya Natural," ucap Ryan sembari promosi.
Usai berkubang di lumpur bersama kerbau, kelima personel D'Masiv kemudian menuju lokasi acara untuk tampil menghibur ribuan penggemarnya di sana
Album Menjadi Kebanggaan Musisi
Membuat album masih jadi mahkota bagi para musisi. Memiliki album merupakan upaya peningkatan kualitas teknik para musisi sekaligus tanda kebanggaan.
Pada tahun naga air ini, industri musik Tanah Air akan semakin baik dan bertumbuh. Hal ini ditandai dengan semakin marak dan menggeliatnya industri musik Indonesia dengan semakin menjamurnya artis papan atas yang mengadakan konser di Indonesia. Selain itu, semakin banyak lahir band-band baru. Tak lupa, tahun ini ada band atau musisi yang menelurkan album baru. Salah satu band atau musisi yang akan meluncurkan album tahun ini adalah D’Masiv.
Grup musik dengan personel, Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadan (gitar),Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) ini rencananya akan meluncurkan album ketiga pada 1 atau 3 Maret ini dengan single yang berjudul Natural. Album yang berisi 12 lagu itu mayoritas merupakan lagu ciptaan sang vokalis,Ryan. Ditanya mengenai masih prospektifkah peluncuran album bagi sebuah band, Ryan mengatakan,semua musisi pasti ingin memiliki album.“Kalau kita sudah punya album, itu kaya kita sudah punya ijazah.
Apabila orang sudah dengar satu single misalnya di radio, orang pasti akan beli albumnya.Ternyata pas beli albumnya, mereka juga suka lagu yang lainnya juga,”ujar Ryan. Senada dengan D’masiv, penyanyi yang baru saja menyabet gelar penyanyi solo pria pilihan pemirsa Dahsyat,Sammy Simorangkir mengatakan, album tetap merupakan kepuasan musisi atau seniman. “Pasti, kalau tidak menghasilkan suatu album,itu bukan seniman namanya. Album itu kan kepuasan tersendiri, dan saat ini RBT lagi restart semua dari nol sehingga album itu bagi seorang musisi masih prospektif pastinya.
Dengan demikian, musisi akan tetap berkarya dan membuktikan kepada masyarakat bahwa musisi bisa bangkit dari keterpurukan masa lalunya yang cukup kelam,” ujar dia. Menurut Sammy, hal itu memberikan banyak pelajaran penting dalam hidup. Sementara bagi Rayendie Rohy Pono,mantan vokalis Pasto yang saat ini akan melakoni solo karier, jika bicara mengenai kepuasan dan eksistensi jangka panjang, album selalu jadi pilihan utama.“Keberadaan album seharusnya di atas teknik penjualan apa pun, mau RBT kah,mau downloadlegal lagu kah.Peran album masih lebih penting.
Memang subjektif, tapi saya yakin musisi Indonesia lainnya juga begitu,“ imbuhnya. Dia menambahkan, setiap album yang diproduksi merupakan proses kenaikan kelas.“Ketika musisi sudah mengerjakan A dan orang sudah tahu,ini saatnya bikin yang baru dan tantangannya adalah tetap bisa berjualan lagu apa tidak,” kata dia. Pengamat musik Bens Leo punya teori menarik soal dibuat atautidaknya albummusikuntuk grup musik. Menurut dia, dukungan penggemar yang besar dan komunitas yang kuat akan sangat membantu grup musik memiliki album.
Dukungan penggemar dan komunitas yang kuat juga sangat menguntungkan grup musik dalam menghadapi kondisi musik Tanah Air yang sangat dinamis. “Inilah saatnya membangun kembali kemurnian industri musik layaknya tahun 85 dan 90- an,”ujar dia.
Pada tahun naga air ini, industri musik Tanah Air akan semakin baik dan bertumbuh. Hal ini ditandai dengan semakin marak dan menggeliatnya industri musik Indonesia dengan semakin menjamurnya artis papan atas yang mengadakan konser di Indonesia. Selain itu, semakin banyak lahir band-band baru. Tak lupa, tahun ini ada band atau musisi yang menelurkan album baru. Salah satu band atau musisi yang akan meluncurkan album tahun ini adalah D’Masiv.
Grup musik dengan personel, Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadan (gitar),Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) ini rencananya akan meluncurkan album ketiga pada 1 atau 3 Maret ini dengan single yang berjudul Natural. Album yang berisi 12 lagu itu mayoritas merupakan lagu ciptaan sang vokalis,Ryan. Ditanya mengenai masih prospektifkah peluncuran album bagi sebuah band, Ryan mengatakan,semua musisi pasti ingin memiliki album.“Kalau kita sudah punya album, itu kaya kita sudah punya ijazah.
Apabila orang sudah dengar satu single misalnya di radio, orang pasti akan beli albumnya.Ternyata pas beli albumnya, mereka juga suka lagu yang lainnya juga,”ujar Ryan. Senada dengan D’masiv, penyanyi yang baru saja menyabet gelar penyanyi solo pria pilihan pemirsa Dahsyat,Sammy Simorangkir mengatakan, album tetap merupakan kepuasan musisi atau seniman. “Pasti, kalau tidak menghasilkan suatu album,itu bukan seniman namanya. Album itu kan kepuasan tersendiri, dan saat ini RBT lagi restart semua dari nol sehingga album itu bagi seorang musisi masih prospektif pastinya.
Dengan demikian, musisi akan tetap berkarya dan membuktikan kepada masyarakat bahwa musisi bisa bangkit dari keterpurukan masa lalunya yang cukup kelam,” ujar dia. Menurut Sammy, hal itu memberikan banyak pelajaran penting dalam hidup. Sementara bagi Rayendie Rohy Pono,mantan vokalis Pasto yang saat ini akan melakoni solo karier, jika bicara mengenai kepuasan dan eksistensi jangka panjang, album selalu jadi pilihan utama.“Keberadaan album seharusnya di atas teknik penjualan apa pun, mau RBT kah,mau downloadlegal lagu kah.Peran album masih lebih penting.
Memang subjektif, tapi saya yakin musisi Indonesia lainnya juga begitu,“ imbuhnya. Dia menambahkan, setiap album yang diproduksi merupakan proses kenaikan kelas.“Ketika musisi sudah mengerjakan A dan orang sudah tahu,ini saatnya bikin yang baru dan tantangannya adalah tetap bisa berjualan lagu apa tidak,” kata dia. Pengamat musik Bens Leo punya teori menarik soal dibuat atautidaknya albummusikuntuk grup musik. Menurut dia, dukungan penggemar yang besar dan komunitas yang kuat akan sangat membantu grup musik memiliki album.
Dukungan penggemar dan komunitas yang kuat juga sangat menguntungkan grup musik dalam menghadapi kondisi musik Tanah Air yang sangat dinamis. “Inilah saatnya membangun kembali kemurnian industri musik layaknya tahun 85 dan 90- an,”ujar dia.
d'Masiv Siapkan Lagu Bertema Sosial
TEMPO.CO, Jakarta - Grup band d'Masiv berencana meluncurkan album ketiganya Februari mendatang. Band yang digawangi Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bas), dan Wahyu Piadji (drum) itu tetap mengusung aransemenmellow dan lirik yang mudah diingat di albumnya kelak.
"Lagu tetap ciri khas d'Masiv. Lirik keseharian, tentang cinta ada. Tapi temanya lebih luas, lebih ke kehidupan sehari-hari, sosial. Musik lebih dewasa dan universal," kata Ryan saat ditemui di Studio RCTI, Jakarta, Selasa, 10 Januari 2012.
Ryan cs punya alasan sendiri mengeluarkan album ketimbang single. Menurut Ryan, album lebih bisa membuat mereka puas. "Album itu ibarat ijazahnya musisi. Kepuasannya beda daripada single doang," ujarnya.
Untuk urusan syair lagu, personel lainnya masih mempercayakan Ryan untuk membuatnya. Karena itu, di setiap kesempatan, vokalis bersuara khas itu selalu meluangkan waktu mengarang lagu. "Aku ke mana-mana bawa gitar. Kalo lagi tur, selalu datang inspirasi bikin lagu," ujarnya.
Sementara itu, di tengah persaingan industri musik Tanah Air yang tengah didominasi aliran musik K-pop dalam bentuk boys band dan girls band, justru membuat d'Masiv merasa haus untuk berkarya. "Fenomena boys band di Indonesia itu penyemangat. Yang penting kita bikin karya terus," ujar Ryan.
"Lagu tetap ciri khas d'Masiv. Lirik keseharian, tentang cinta ada. Tapi temanya lebih luas, lebih ke kehidupan sehari-hari, sosial. Musik lebih dewasa dan universal," kata Ryan saat ditemui di Studio RCTI, Jakarta, Selasa, 10 Januari 2012.
Ryan cs punya alasan sendiri mengeluarkan album ketimbang single. Menurut Ryan, album lebih bisa membuat mereka puas. "Album itu ibarat ijazahnya musisi. Kepuasannya beda daripada single doang," ujarnya.
Untuk urusan syair lagu, personel lainnya masih mempercayakan Ryan untuk membuatnya. Karena itu, di setiap kesempatan, vokalis bersuara khas itu selalu meluangkan waktu mengarang lagu. "Aku ke mana-mana bawa gitar. Kalo lagi tur, selalu datang inspirasi bikin lagu," ujarnya.
Sementara itu, di tengah persaingan industri musik Tanah Air yang tengah didominasi aliran musik K-pop dalam bentuk boys band dan girls band, justru membuat d'Masiv merasa haus untuk berkarya. "Fenomena boys band di Indonesia itu penyemangat. Yang penting kita bikin karya terus," ujar Ryan.
Langganan:
Postingan (Atom)